Add Me

facebook.com/Cocah @Matth_Cocah

Senin, 23 Maret 2015

Aksara Batak

AKSARA BATAK

Suku kita ini "Suku Batak" sudah mengenal tulisan dari semenjak adanya Si Raja Batak. Jika dipikir-pikir "Wah juga yah". Jadi mari bangga menjadi Bangsa Batak.

Aksara Batak terdiri dari Huruf Utama / Abjad, Tanda Baca, dan Imbuhan. Banyak versi dan cara penulisan Aksara Batak yang muncul tanpa ada Program Penginformasian. Berikut akan saya tuliskan sedikit informasi mengenai aksara tersebut. Sistem penulisan belum menggunakan efek modernisasi.

Huruf Utama (Abjad)

Huruf Utama (Abjad) merupakan huruf-huruf terpisah yang disatukan sehingga membentuk suatu kata yang memiliki makna tertentu dan dapat dikembangkan ke dalam sebuah kalimat dan paragraf hingga membentuk suatu tulisan (karangan). Abjad dalam aksara Batak terdiri dari 1-3 huruf tergabung di dalamnya.

Abjad yang ada pada Aksara Batak adalah:

A; Ba; Da; Ga; Ha/Ka; I; Ja; La; Ma; Na; Pa; Ra; Sa; Ta; U; Wa; Ya; Nga; Nya

Huruf yang tidak termasuk dalam Abjad Batak tersebut, seperti: C; F; Q; V; X; Z jika diterapkan dalam bahasa Batak Modern yang sekarang ataupun bahasa Indonesia dibaca sesuai dengan bunyi kata yang diucapkan dan dituliskan sesuai dengan pengucapannya sesuai Abjad Batak.
Untuk huruf: E dan O yang tidak terdapat dalam Abjad di atas bukan berarti tidak ada digunakan dalam aksara Batak, tetapi penulisannya yang berbeda, yaitu dengan menyandingkan huruf A dengan imbuhan yang berbunyi "o" atau "e". Misalnya:
  • Faktor, dibaca; Paktor, dituliskan memakai abjad Pa
  • Zamrud, dibaca; Jamrud, dituliskan memakai abjad Ja
  • Hansit, dibaca; Hacit, tidak ada perubahan penulisan
  • Elek, dibaca; Elek, dituliskan memakai abjad A dengan menyisipkan imbuhan "e"
  • Ombus, dibaca; Obbus, dituliskan memakai abjad A dengan menyisipkan imbuhan "o"

Tanda Baca

Tanda baca merupakan lambang yang digunakan dalam tulisan dan berfungsi sebagai tata cara membaca. Dalam aksara Batak terdapat 1 (satu) tanda baca yang berfungsi sebagai penutup kalimat, yaitu "titik" yang dilambangkan dengan tanda positif/tanda tambah "+". Lambang ini disisipkan pada akhir kalimat.

Imbuhan (Saringar dan Pangolat)

Imbuhan berfungsi sebagai pengatur perubahan vokal pada suatu kata. Pada Aksara Batak disebut sebagai Saringar dan Pangolat. Saringar merupakan pengubah vokal pada sebuah kata yang sekaligus mengubah artinya juga. Sedangkan Pangolat merupakan penghilang vokal pada sebuah kata yang juga sekaligus mengubah maknanya.

Saringar disisipkan pada huruf yang vokalnya akan dirubah. Saringar terdiri dari beberapa jenis, yaitu:
  • e
  • i
  • o
  • u
  • ng
  • eng
  • ing
  • ong
  • ung
Pangolat mempunyai 1 (satu) lambang, yaitu: "\" disisipkan pada huruf yang akan dihilangkan bunyi vokalnya.

Sebagai contoh:
  • Hata, ditulis menggunakan abjad "Ha" dan "Ta". Tidak ada penggunaan saringar maupun pangolat.
  • Batak, ditulis menggunakan abjad "Ba" ; "Ta" dan "Ha", jika dibaca tanpa menggunakan pangolat maka akan menjadi Bataha/Bataka. Pada kata ini tidak ada perubahan bunyi vokal, tetapi penghilangan vokal pada salah satu abjad yaitu "Ka menjadi K". Untuk itu perlu ditambahkan pangolat setelah abjad "Ha". Perlu diketahui bahwa penulisan abjad Ha dan Ka sama.
  • Pature, ditulis menggunakan abjad "Pa" ; "Ta" dan "Ra", untuk mengubah vokal Ta dan Ra maka perlu disisipkan saringar pada masing-masing abjad tersebut. Yaitu saringar "u" setelah Ta; dan saringar "e" setelah Ra.
  • Parang, ditulis menggunakan abjad "Pa" dan "Ra", untuk menguban vokal Ra menjadi Rang maka perlu disisipkan saringar "ng" setelah Ra. Saringar "ng" digunakan pada abjad yang mengeluarkan vokal "a >> ang". Misalnya Sang, Gang, Tang, Bang, Mang, Nang, dll.
  • Anting, dibaca; Atting, ditulis menggunakan abjad "A" ; "Na" dan "Ta". Kata ini memerlukan pangolat dan saringar. Untuk menghilangkan vokal pada "Na" agar menjadi "N", sisipkan lambang pangolat. Untuk mengubah vokal pada "Ta" menjadi "Ting" sisipkan saringar "ing" setelahnya.
NB:
Semua saringar memiliki tempat masing-masing jika disisipkan pada abjad, kecuali saringar "u". Saringar "u" tempatnya berbeda pada tiap abjad yang disisipi. Untuk lebih jelasnya, silahkan mengamati foto ini:


Sekian dulu yang bisa saya bagikan. Semoga bermanfaat. Mari hidupkan kembali Batak.

Kamis, 19 Maret 2015

Perlengkapan Taekwondo

Untuk dapat latihan dengan maksimal kita perlu mempersiapkan fasilitas yang digunakan untuk latihan tersebut. Bagi pemula (siswa baru) mungkin hanya perlu Do-Jang dan Dobok, untuk fasilitas lain saya kira belum tahapannya. Karena pemula (Sabuk Putih) perlu ditekankan dasar-dasar Taekwondo dengan baik.

Beberapa fasilitas yang perlu digunakan:

1. Do-Jang

Hal pertama yang perlu dan harus ada adalah tempat latihan, yang disebut Do-Jang.
Selain sebagai tempat untuk berlatih, Do-Jang juga merupakan rumah bagi pelaku Taekwondo. Kita harus merawat Do-Jang agar nyaman saat ditempati, karena Do-Jang adalah yang melambangkan komunitas kita.

2. Dobok & Ti

Dobok adalah seragam latihan dan Ti adalah sabuk. Jika dikatakan Dobok berarti sudah merupakan seragam lengkap. Untuk pemula diperkenankan memakai training outfit tapi dalam jangka waktu yang singkat.
Dobok menandakan bahwa olahraga yang digeluti adalah beladiri Taekwondo, jadi semua individu yang mempelajari Taekwondo harus mengenakan Dobok.

3. Pyongyo / Target

Pyongyo merupakan alat yang digunakan selama latihan. Pyongyo berfungsi sebagai alat aplikasi untuk tendangan maupun pukulan. Dalam menggunakan Pyongyo juga memiliki tekhnik, baik yang menendang maupun yang memegang.


4. Kicking/Punching-Pad

Kicking-Pad atau bantalan tendangan. Ini sama fungsinya dengan Pyongyo, tapi permukaannya lebih besar dan lebih tebal. Digunakan untuk melatih power serangan. Biasanya digunakan untuk melatih kekuatan tendangan.

5. Sand-Sack 

Sand-Sack jika diartikan adalah Kantung Pasir karena bentuknya yang melingkar dan panjang. Tapi isinya bukan pasir, lain cerita kalau pada zaman dahulu, hehehe. Ini juga sama fungsinya dengan Pyongyo dan Kicking-Pad adalah untuk melatih pukulan dan tendangan.

6. Matras

Matras adalah alas untuk latihan dan bertanding. Matras terbuat dari bahan yang empuk untuk mengurangi tingkat kecelakaan yang urgen apabila terjatuh.

7. Protector / Guard / Shield

Protector merupakan alat pelindung yang diharuskan untuk digunakan pada saat pertandingan. Protector yang digunakan dalam Taekwondo ada beberapa jenis, diantaranya:
  • Body Protector atau pelindung bagian badan terdiri atas 2 (dua) warna, Biru dan Merah untuk menandakan sudut tanding. Nilai yang diperoleh dengan sasaran ini adalah 1 (satu) dan 2 (dua).
  • Head-Guard merupakan pelindung kepala dan juga terdiri atas 2 (dua) warna. Nilai yang diperoleh dengan sasaran ini adalah 3 (tiga) dan 4 (empat).
  • Groin Protector merupakan pelindung kelamin.
  • Forearm-Guard merupakan pelindung tangan (lengan).
  • Shin-Guard merupakan pelindung kaki (tulang kering).
  • Gum Shield merupakan pelindung bagian mulut (gigi).
Pada saat pertandingan, ada 2 (dua) metode yang digunakan untuk perhitungan skor yaitu:
  • Manual yaitu menggunakan kertas nilai dan papan nilai (whiteboard).
  • DSS (Digital Scooring System) yaitu menggunakan Sistem Elektronik seperti: alat sensor, perlengkapan monitor dan stik nilai.

Nah, itu dulu yang bisa saya bagikan sobat sekalian..
Kritik dan saran sangat membantu.. :D

Selasa, 17 Maret 2015

Taegeuk Step by Step

1. Il Jang (Keon)

Keon Melambangkan sesuatu yang besar dan maha agung yang menjadi asal dari segala sesuatu. Keon merupakan permulaan segala sesuatu yang ada di bumi dan menjadi sumber penciptaan serta kekuatan yang berasal dari langit. Langit pula yang memberikan cahaya matahari dan hujan yang membuat segala sesuatu tetap tumbuh dan hidup.


2. Ee Jang (Tae)

Tae Melambangkanketeguhan hati dan kelemah lembutan. Dalam Tae batin seseorang tetap teguh namun gayanya tampak lemah lembut mengatasi keadaan dengan senyuman dan kebajikan.


3. Sam Jang (Ri)

Ri Melambangkan matahari dan api yang memberikan cahaya, kehangatan dan harapan.


4. Sah Jang (Jin)

Jin Melambangkan guntur dan kilat yang menimbulkan panik dan ketakutan namun langit yang biru dan sinar matahari yang cerah akan muncul kembali. Prinsip ini menyarankan pada kita bahwa dalam menghadapi bahaya dan ketakutan seharusnya kita bersikap tenang dan berani, karena kita yakin bahwa setelah bahaya lewat akan ada masa yang cerah.


5. Oh Jang (Seon)

Seon Melambangkan angin, yang pembawaan aslinya halus dan menghembus sepoi-sepoi, namun dapat menjadi dahsyat seperti badai. Hal ini melambangkan sifat kerendahan dan kebaikan hati. didalam taegeuk ini terlihat gerakan yang berulang-ulang, dan ada gerakan yang terlihat monoton maupun yang sesekali menyentak dengan kuat.


6. Yook Jang (Gan)

Gan Melambangkan air yang merupakan elemen paling fleksibel, bentuknya berubah-ubah namun tidak berubah pada hakikatnya. Yang memberikan pengertian bahwa berbagai kesulitan dan penderitaan yang kita alami dapat diatasi jika kita tetap maju dan berbekal rasa percaya diri yang kuat.


7. Chil Jang (Gam)

Gam Melambangkan gunung yang menjadi symbol kestabilan karena dianggap tidak pernah bergerak dan puncaknya mengingatkan kita untuk tahu kapan kita harus bertindak dan kapan saatnya berhenti. Mengajarkan agar kita bertindak tidak gegabah.


8. Pal Jang (Gon)

Gon Melambangkan bumi yang kokoh, kuat dan bertenaga. Bumi merupakan sumber kehidupan dimana segala mahluk hidup dan tumbuhu. Bumi dianggap sebagai ciptaan kekuatan dari langit.





Jumat, 13 Maret 2015

Seputar Taekwondo Part III : Tingkatan Sabuk

Dalam olahraga beladiri Taekwondo terdapat tingkatan-tingkatan sabuk. Tingkatan ini menunjukkan pengetahuan seseorang dilihat dari kemampuannya didalam:
    • penguasaan tekhnik beladiri
    • pengendalian diri
    • kemandirian
    • peningkatan pola pikir
    • sosialisasi / bermasyarakat
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai tingkatan, ada baiknya saya menyajikan tentang Disiplin Latihan. Disiplin Latihan merupakan suatu pembelajaran kepada seorang Taekwondo-in agar dapat melakukan hal-hal yang positif (membangun / membanggakan) baik untuk dirinya sendiri, keluarga, dan lingkungan masyarakat. Sehingga padangan luar tentang Taekwondo juga menjadi baik.

Disiplin Latihan berupa:


  • Menghargai Do-Jang, seperti sikap menghormat ketika memasuki Do-Jang,
  • Sudah hadir sebelum Pelatih (Sabeum) tiba di Do-Jang,
  • Sudah mengenakan Dobok sebelum Pelatih (Sabeum),
  • Sudah berbaris dengan rapi dipimpin oleh siswa yang lebih senior atau ketua tim,
  • Berdoa sebelum latihan dimulai,
  • Pengucapan Janji Taekwondo secara serentak,
  • Pada saat pengarahan, semua siswa harus menjaga ketertiban
  • Mematuhi konsekuensi yang ditetapkan apabila datang dalam keadaan terlambat, berkata tidak sepantasnya, dan bersikap tidak wajar,
  • Siswa yang lebih junior bertugas dan bertanggungjawab mempersiapkan peralatan sebelum latihan dimulai,
  • Pengucapan "Gamsa Ham Nida" secara serentak ketika selesai latihan.
Mungkin tiap Do-Jang berbeda dalam menerapkan Disiplin Latihan, tetapi setiap Pelatih pasti tahu apa yang perlu untuk mendidik siswanya agar menjadi lebih baik. Semoga dapat membantu.


TINGKATAN DALAM TAEKWONDO


Taekwondo memiliki 6 (enam) warna Sabuk. Warna tersebutlah yang menandakan junior atau senior. Tingkatan Sabuk terdiri dari Geup X sampai dengan Geup I, sebelum meraih tingkat selanjutnya dengan gelar "DAN".

Jurus / Poomsae yang harus dikuasai dalam Ujian Kenaikan Tingkat adalah:
  1. Jurus Dasar (Putih - Kuning)
    • Gibon I
    • Gibon II
    • Gibon III
  2. Taegeuk (Kuning - Merah)
  3. Poomsae Lanjutan (DAN)
    • Koryo
    • Keumgang
    • Taebaek
    • Pyongwon
    • Sipjin
    • Jitae
    • Chonkwon
    • Hansu
    • Ilyeo

Filosofi:

  • Sabuk Putih (Geup X) merupakan tingkatan awal. Seseorang yang menyandang Sabuk Putih dikatakan yang paling junior. Putih melambangkan "Kesucian" yaitu polos dan diibaratkan belum terisi. Oleh karena itu porsi latihannya adalah latihan dasar dan pemahaman materi, serta mempelajari Jurus Dasar yang disebut Gibon I sebagai syarat untuk meraih tingkatan selanjutnya.
  • Sabuk Kuning (Geup IX) merupakan tingkatan selanjutnya.  Kuning melambangkan "Bumi / Tanah" yaitu penerapan dasar-dasar Taekwondo dengan kuat. Dalam tahap ini siswa harus mempelajari Jurus Dasar yang disebut Gibon II dan Gibon III. Siswa harus meraih Sabuk Kuning Strip Hijau (Geup VIII) terlebih dahulu dan mempelajari Taegeuk 1 (Il Jang) sebelum meraih tingkatan Sabuk Hijau.
  • Sabuk Hijau (Geup VII) melambangkan "Pepohonan". Seperti pohon yang tumbuh, pada tahap inilah dasar-dasar Taekwondo mulai dikembangkan. Siswa yang menyandang Sabuk Hijau harus mempelajari Taegeuk 2 (Ee Jang). Siswa harus meraih Sabuk Hijau Strip Biru (Geup VI) terlebih dahulu dan mempelajari Taegeuk 3 (Sam Jang) sebelum meraih tingkatan Sabuk Biru.
  • Sabuk Biru (Geup V) melambangkan "Langit" yaitu yang menyelimuti bumi dan seisinya. Siswa yang menyandang Sabuk Biru harus sudah dapat memahami dan mengetahui apa yang telah dipelajari selama latihan. Dalam tahap ini siswa harus mempelajari Taegeuk 4 (Sah Jang). Siswa harus meraih Sabuk Biru Strip Merah (Geup IV) terlebih dahulu dan mempelajari Taegeuk 5 (Oh Jang) sebelum meraih tingkatan Sabuk Merah.
  • Sabuk Merah (Geup III) melambangkan "Matahari" yaitu menjadi pedoman dan contoh bagi orang lain serta dapat mengendalikan diri (sikap dan tindakan). Siswa yang menyandang Sabuk Merah harus mempelajari Taegeuk 6 (Yook Jang). Siswa harus meraih Sabuk Merah Strip I (Geup II) terlebih dahulu dan mempelajari Taegeuk 7 (Chil Jang) ; kemudian meraih Sabuk Merah Strip II (Geup I) dan mempelajari Taegeuk 8 (Pal Jang) sebelum meraih Sabuk Hitam.
  • Sabuk Hitam melambangkan "Alam" yaitu ruang yang telah terisi penuh; kemampuan dan kematangan dalam penguasaan diri terhadap kedalaman ilmu beladiri yang dipelajari agar tidak terjerumus dalam kegelapan. Sabuk Hitam memiliki tingkatan yang disebut "DAN" dan tingkatan yang tertinggi adalah DAN 9 (sembilan). Penyandang DAN harus mempelajari Poomsae Lanjutan untuk meraih tingkatan tersebut.
Sekian informasi terkait tingkatan-tingkatan Sabuk pada beladiri Taekwondo. Semoga bisa bermanfaat dan menambah wawasan kita tentang beladiri, khususnya Taekwondo. Apabila terdapat kekurangan, dimohonkan memberikan saran.

Terimakasih ^_^

Seputar Taekwondo Part II : Istilah

Taekwondo sebagai olahraga beladiri mempunyai nama dari setiap posisi, gerakan, dan jurus.
Dalam artikel ini, saya akan menginformasikan beberapa nama-nama atau istilah yang digunakan dalam beladiri Taekwondo.


A. INSTRUKSI / ABA-ABA


  1. Do-Jang = tempat latihan
  2. Dobok = seragam latihan
  3. Ti = sabuk
  4. Sabeum Nim = instruktur kepala
  5. Sabeum = instruktur / pelatih
  6. Seonbae = Senior
  7. Hubae = Junior
  8. Joonbi = posisi siap, siaga
  9. Chariot = perhatian (posisi)
  10. Kyeong rye = posisi menghormat
  11. Oreun = kanan
  12. Wen = kiri
  13. Bandae = posisi tangan dan kaki sejajar
  14. Baro = posisi tangan dan kaki berlawanan
  15. Poomsae = jurus
  16. Jireugi = pukulan
  17. Makki = tangkisan
  18. Chagi = tendangan
  19. Chigi = serangan
  20. Kihap = sikap berteriak
  21. Chung = biru
  22. Hong = merah
  23. Shijak = memulai gerakan
  24. Kalyeo = berhenti sementara
  25. Keysok = melanjutkan gerakan
  26. Keuman = selesai
  27. Dubeon = gerakan ganda (2 x)
  28. Hana = satu
  29. Dul = dua
  30. Set = tiga
  31. Net = empat
  32. Dasot = lima
  33. Yasot = enam
  34. Ilgop = tujuh
  35. Yeodol = delapan
  36. Ahop = sembilan
  37. Yeol = sepuluh
  38. Gamsa Ham Nida = ucapan terimakasih kepada pelatih saat selesai latihan

B. BAGIAN TUBUH

  1. Eolgol = kepala
  2. Son = tangan
  3. Pal = lengan
  4. Palkup = siku tangan
  5. Jumeok = kepalan
  6. Sonnal = pisau tangan (bagian tepi)
  7. Batangson = telapak tangan bagian pangkal
  8. Mureup = lutut
  9. Bal = pergelangan kaki
  10. Balnal = pisau kaki (tepi kaki bagian luar)
  11. Baldeung = punggung kaki
  12. Ap Chuk = telapak kaki bagian depan
  13. Balbadak = telapak kaki
  14. Dwi Chuk = tumit kaki

C. SASARAN

Sasaran terdiri atas 3 (bagian), yaitu:
  1. Atas disebut Eolgol = Sasaran pada bagian atas tubuh, yaitu Kepala
  2. Tengah disebut Momtong = Sasaran pada bagian tengah tubuh, yaitu Dada
  3. Bawah disebut Arae = Sasaran pada bagian bawah tubuh, yaitu Perut ke bawah

D. TANGKISAN (MAKKI)

  1. Eolgol Makki = tangkisan ke atas
  2. Momtong Bakkat Makki = tangkisan tengah (dari bagian dalam diarahkan ke luar)
  3. Momtong An Makki = tangkisan tengah (dari bagian luar diarahkan ke dalam)
  4. Arae Makki = tangkisan ke bawah
  5. Sonnal Makki = tangkisan dengan menggunakan pisau tangan
  6. Kawi Makki = tangkisan dengan menggunakan 2 tangan dengan posisi menyilang
  7. Batangson Makki = tangkisan dengan menggunakan pangkal telapak tangan

E. PUKULAN (JIREUGI)

  1. Eolgol Jireugi = pukulan ke bagian atas
  2. Momtong Jireugi = pukulan ke bagian tengah
  3. Arae Jireugi = pukuan ke bagian bawah
  4. Sonnal Mok Chigi = serangan dengan menggunakan pisau tangan
  5. Pyonsonkeut Jireugi = serangan dengan menggunakan ujung jari

F. KUDA-KUDA (SEOGI)

  1. Moa Seogi = posisi kuda-kuda dengan merapatkan kaki tanpa membentuk siku
  2. Naranhi Seogi = posisi kuda-kuda sejajar dengan jarak kaki adalah 1kaki
  3. Ap Seogi = posisi kuda-kuda dengan jarak kaki selebar bahu
  4. Juchum Seogi = posisi kuda-kuda dengan jarak kaki 2x lebar bahu (tumpuan pada kedua lutut)
  5. Ap Koobi = posisi kuda-kuda dengan jarak kaki 2x lebar bahu dengan menekuk salah satu lutut.
  6. Dwit Koobi = posisi kuda-kuda dengan jarak selebar bahu (tumpuan pada kaki belakang)
  7. Beom Seogi = posisi kuda-kuda dengan jarak sempit, kaki depan jinjit dengan kedua lutut ditekuk

G. TENDANGAN (CHAGI)

  1. Ap Chagi = tendangan lurus ke depan
  2. Dollyo Chagi = tendangan ke depan sedikit memutar dengan punggung kaki
  3. Yeop Chagi = tendangan dengan menggunakan pisau kaki (tepi luar kaki)
  4. Ap Huirigi = tendangan mengait dengan kaki depan menggunakan telapak kaki
  5. Deol Chagi = tendangan dengan telapak kaki menekan ke bawah
  6. Dwi Chagi = tendangan menusuk dari arah belakang dengan pangkal depan telapak kaki
  7. Dwi Huirigi = tendangan menampar / mengait dari arah belakang dengan telapak kaki
  8. Narae Chagi = tendangan ganda yang dilayangkan pada saat di atas (terbang)
  9. Dolke Chagi = tendangan memutar menggunakan kaki depan (360 derajat)
  10. I Dan Chagi = tendangan menyerang (sliding) dengan kaki depan (aplikasi tendangan). Misalnya:
    • I Dan Ap Chagi
    • I Dan Dollyo Chagi
    • I Dan Yeop Chagi
    • I Dan Ap Huirigi
Masih banyak lagi istilah yang digunakan dalam beladiri Taekwondo. Saya mengakui tulisan yang saya torehkan di atas belum lengkap, namun semoga bermanfaat bagi pemula di Taekwondo ataupun dapat sebagai materi latihan dasar.

Mohon maaf atas kekurangan informasi yang saya bagikan. Saya terbuka bagi Sabeum, Sabeum Nim, maupun pecinta Taekwondo yang ingin menambah kekurangan artikel ini.

Terimakasih ^_^

Seputar Taekwondo Part I : Sejarah

Taekwondo merupakan olahraga beladiri yang berasal dari Korea. Munculnya ilmu beladiri adalah karena untuk pertahanan diri ataupun melindungi diri dari suatu ancaman. Beladiri tidak hanya digunakan untuk menghadapi musuh yang hidup, tetapi juga bagaiman untuk mempertahankan hidup. Mempertahankan hidup maksudnya adalah, bagaimana seseorang mengatur dirinya sendiri agar lebih ter-arah tujuan hidupnya.


Seiring berjalannya waktu, Taekwondo mulai dikembangkan, seperti peningkatan dan penambahan jurus berdasarkan pengalaman bertarung. Pada zamannya, Taekwondo juga digunakan sebagai kekuatan tempur pasukan-pasukan perang Korea melawan penjajah.

Pada awalnya nama beladiri ini disebut dengan sebutan "Taekkyon" dan kemudian berubah menjadi "Taekwondo". Cukup panjang sejarahnya. Beladiri ini dulunya sempat dilupakan dikarenakan penggunaan senjata api pada masa perang. Kemudian setelah kemerdekaan Korean atas penjajahan Jepang, pemerintah Korea mulai membentuk suatu konsep untuk membangkitkan nilai-nilai budaya dan tradisi negara tersebut.

Para ahli seni beladiri mendirikan sekolah-sekolah yang mengajarkan teknik beladiri (Do-Jang). Dengan semakin bertambahnya minat terhadap beladiri ini, diputuskanlah untuk menyatukan ideologi beladiri tersebut dan menamakannya dengan sebutan "Tae Kwon Do", kalau gak salah sekitar tahun 1954. Kemudian setelah perjalanan panjang, didirikanlah markas besar Taekwondo yaitu "Kukkiwon" di Seoul untuk pengembangan Taekwondo ke seluruh dunia. Seiring dengan perkembangan beladiri Taekwondo, tercipta jugalah 2 (dua) Organisasi besar Taekwondo yaitu : WTF (World Taekwondo Federation) dan ITF (International Taekwondo Federation).

Hingga saat ini Taekwondo sudah dikenal dan diperagakan di berbagai negara yang ada di dunia ini termasuk Indonesia. Taekwondo juga masuk sebagai Cabang Olahraga yang dipertandingkan dalam Olimpiade.

Taekwondo terdiri atas 3 (tiga) suku kata, yaitu Tae - Kwon - Do.
"Tae" berarti Kaki ; "Kwon" berarti Tangan ; "Do" berarti Seni
Jika digabungkan, Taekwondo merupakan Seni yang melatih Tangan dan Kaki sebagai kekuatan tempur untuk pertahanan diri.


Tulisan ini saya sajikan tidak begitu lengkap dan tidak begitu detail. Hanya sebagai informasi awal kepada pecinta Taekwondo untuk mengetahui sejarah singkatnya. Mohon maaf apabila terdapat kekurangan didalam penyajian.

Terimakasih ^_^